Kamis, 22 September 2011

etika profesi hukum

KODE KEHORMATAN HAKIM

Saya berjanji:
1.      bahwa saya senantiasa akan menjunjung tinggi citra, wibawa, dan martabat Hakim Indonesia;
2.      bahwa saya dalam menjalankan jabatan akan berpegang teguh pada Kode Kehormatan Hakim Indonesia;
3.      bahwa saya bersedia menerima sanksi, apabila saya mencemarkan citra, wibawa, dan martabat Hakim Indonesia;
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing saya di jalan yang benar”.
PELAMBANG ATAU SIFAT HAKIM
I.          KARTIKA          ( = Bintang yang melambangkan KETUHANAN YANG MAHA ESA).
II.       CAKRA              ( = senjata ampuh dari Dewan Keadilan yang mampu memusnahkan
segala kebathilan, kezaliman, dan ketidakadilan) berarti ADIL.
III.    CANDRA           ( = bulan yang menerangi segala tempat yang gelap, sinar penerang dalan
kegelapan) berarti BIJAKSANA atau BERWIBAWA.
IV.    SARI                   ( = bunga yang semerbak wangi mengharumi kehidupan masyarakat)
berarti budi luhur atau berkelakuan tidak tercela.
V.       TIRTA                 ( = air, yang membersihkan segala kotoran di dunia) mensyaratkan bahwa
seorang hakim harus jujur.
PERINCIAN MENGENAI SIFAT-SIFAT HAKIM
Ad. I. KARTIKA      = PERCAYA dan TAKWA kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Ad. II. CAKRA          = ADIL
Dalam kedinasan:
1.      Adil
2.      Tidak berprasangka atau berat sebelah (memihak).
3.      Bersungguh-sungguh mencari kebenaran dan keadilan.
4.      Memutus berdasarkan keyakinan hati nurani.
5.      Sanggup mempertanggung jawabkan kepada Tuhan.



Di luar kedinasan:
1.      Saling harga menghargai.
2.      Tertib dan lugas.
3.      Berpandangan luas.
4.      Mencari saling pengertian.
Ad. III.           CANDRA       = BIJAKSANA/BERWIBAWA
Dalam kedinasan:
1.      Berkepribadian.
2.      Bijaksana.
3.      Berilmu.
4.      Sabar.
5.      Tegas.
6.      Disiplin.
7.      Penuh pengabdian pada pekerjaan.
Di luar kedinasan:
1.      Dapat dipercaya.
2.      Penuh rasa tanggung jawab.
3.      Menimbulkan rasa hormat.
4.      Anggung dan berwibawa.
Ad. IV. SARI             = BERBUDI LUHUR/BERKELAKUAN TIDAK TERCELA
Dalam kedinasan:
1.      Tawakkal.
2.      Sopan.
3.      Ingin meningkatkan pengabdian dalam tugas.
4.      Bersemangat ingin maju (meningkatkan nilai peradilan).
5.      Tenggang rasa.
Di luar kedinasan:
1.      Berhati-hati dalam pergaulan hidup.
2.      Sopan dan susila.
3.      Menyenangkan dalam pergaulan.
4.      Tenggang rasa.
5.      Berusaha menjadi tauladan bagi mesyarakat sekelilingnya.



Ad. V. TIRTA                        = JUJUR
Dalam kedinasan:
1.      Jujur.
2.      Merdeka = berdiri di atas semua pihak yang kepentingannya bertentangan, tidak membeda-bedakan orang.
3.      Bebas dari pengaruh siapapun juga.
4.      Sepi ing pamrih.
5.      Tabah.
Di luar kedinasan:
1.      Tidak boleh menyalahgunakan kepercayaan dan kedudukan.
2.      Tidak boleh berjiwa mumpung.
3.      Waspada.
SIFAT HAKIM
Pegangan mengenai d\sikap Hakim dibedakan juga dalam dua bidang, yakni:
1.      Dalam kedinasan.
2.      Di luar kedinasan.
Ad. 1.  Dibagi dalam 6 bagian, yakni:
a.       Sikap Hakim dalam persidangan.
b.      Sikap Hakim terhadap sesama rekan.
c.       Sikap Hakim terhadap bawahan/pegawai.
d.      Sikap Hakim terhadap atasan.
e.       Sikap Pimpinan terhadap bawahan/rekan Hakim.
f.       Sikap Hakim keluar/terhadap instansi lain.
Ad. 2.  Dibagi dalam 3 bagian, yakni:
1.      Sikap pribadi Hakim sendiri.
2.      Sikap dalam rumah tangga.
3.      Sikap dalam masyarakat.
1.      DALAM KEDINASAN:
a.       SIKAP HAKIM DALAM PERSIDANGAN:
1.      Bersikap dan bertindak menurut garis-garis yang ditentukan dalam hukum acara yang berlaku.
2.      Tidak dibenarkan bersikap yang menunjukkan memihak atar bersimpatik atau anti pati terhadap pihak-pihak yang berperkara.
3.      Harus bersikap sopan, tegas, dan bijaksana dalam memimpin sidang, baik dalam ucapan maupun perbuatan.
4.      Harus menjaga kewibawaan dan kenikmatan persidangan.
b.      SIKAP TERHADAP SESAMA REKAN:
1.      Memelihara dan memupuk hubungan kerja sama yang baik antara sesama rekan.
2.      Memiliki rasa setia kawan, tenggang rasa, dan saling menghargai antara sesama rekan.
3.      Memiliki kesadaran, kesetiaan, penghargaan, terhadap korps Hakim.
4.      Menjaga nama baik dan martabat rekan-rekan, baik di dalam maupun di luar kedinasan.
c.       SIKAP HAKIM TERHADAP BAWAHAN/PEGAWAI:
1.      Harus mempunyai sifat kepemimpinan terhadap bawahan.
2.      Membimbing bawahan untuk mempertinggi kecakapan.
3.      Harus mempunyai sifat sebagai seorang bapak/ibu yang baik terhadap bawahan.
4.      Memberi contoh kedisiplinan terhadap bawahan.
d.      SIKAP HAKIM TERHADAP ATASAN:
1.      Taat kepada pimpinan atasan.
2.      Menjalankan tugas-tugas yang telah digariskan oleh atasan dengan jujur dan ikhlas.
3.      Berusahan memberi saran-saran yang membangun kapada atasan.
4.      Mempunyai kesanggupan untuk mengeluarkan/mengemukakan pendapat kepada atasan tanpa meninggalkan norma-norma kedinasan.
5.      Tidak dibenarkan mengadakan resolusi terhadap atasan dalam bentuk apapun.
e.       SIKAP PIMPINAN TERHADAP SESAMA REKAN HAKIM:
1.      Harus memelihara hubungan baik dengan Hakim bawahannya.
2.      Membimbing bawahan dalam pekerjaan untuk memperoleh kemajuan.
3.      Harus bersikap tegas, adil, serta tidak memihak.
4.      Memberi contoh yang baik dalam perikehidupan, di dalam maupun di luar dinas.
f.       SIKAP HAKIM TERHADAP INSTANSI LAIN:
1.      Harus memelihara kerjasama dan hubungan yang baik dengan instansi-instansi lain.
2.      Tidak boleh menonjolkan kedudukannya.
3.      Menjaga wibawa dan martabat Hakim dalam hubungan kedinasan.
4.      Tidak menyalahgunakan wewenang dan kedudukan terhadap instansi lain.


2.        DI LUAR DINAS:
a.    SIKAP HAKIM PRIBADI:
1.         Harus memiliki kesehatan jasmani dan rohani.
2.         Berkelakuan baik dan tidak tercela.
3.         Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi maupun golongan.
4.         Menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan dursila dan kelakuan yang dicela oleh masyarakat.
5.         Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merendahkan martabat Hakim.
b.    SIKAP DALAM RUMAH TANGGA:
1.         Menjaga keluarga dari perbuatan-perbuatan yang tercela, baik menurut norma-norma hukum kesusilaan.
2.         Menjaga ketentraman dan keutuhan rumah tangga.
3.         Menyesuaikan keutuhan rumah tangga dengan keadaan dan pandangan masyarakat.
4.         Tidak dibenarkan hidup berlebih-lebih dan mencolok.
c.    SIKAP DALAM MASYARAKAT:
1.         Selaku anggota masyarakat tidak boleh mengisolasi diri dari pergaulan masyarakat.
2.         Dalam hidup bermasyarakat harus mempunyai rasa gotong royong.
3.         Harus menjaga nama baik dan martabat Hakim.

1 komentar:

  1. kuliah online ni hehe
    keep writting kasoen..
    mampir jg ke blog q ya

    www.rieabriel2.blogspot.com

    BalasHapus